SIAU-Calon wakil bupati kepulauan Sitaro yang diusung PDIP dan Perindo Liem Hong Eng atau yang biasa disapa Ci Uto diyakini sejumlah pihak mampu mengembalikan masa keemasan petani pala di Sitaro seperti yang dialami di era pemerintahan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau diera tahun 2015 lalu.
Mantan Ketua Harian DPD II Partai Golkar kabupaten Sitaro Drs. Salmon Bawole Jacobus disela-sela kampanye terbatas pasangan calon bupati Evangalien Sasingen, SE dan calon wakil bupati Liem Hong Eng (Ci Uto) yang dilaksanakan di Kisiang, Tagulandang Selatan, Sabtu, (12/10) akhir pekan lalu mengatakan, tidak ada kandidat lain yang mampu menyampaikan konsep perubahan terhadap kesejatraan petani pala di Sitaro selain Yes-To.
“Konsep perubahannya sangat jelas, dan Ci Uto adalah pelaku dalam dunia usaha tersebut,” kata Jacobus.
Menurut Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Kepulauan Sitaro tersebut, meskipun masih sebatas konsep, namun Ci Uto satu-satunya kandidat yang secara tidak langsung mampu melakukan kontrak politik dengan masyarakat terkait dengan harga pala berlaku, jika paslon Yes-To mendapat amanah untuk memimpin kabupaten penghasil pala terbesar di Indonesia tersebut.
“Masyarakat Sitaro butuh pemimpin yang konsep perubahannya jelas, bukan hanya sebatas janji semata atau politik huade (kira-kira,red),” jelas Bu Among, sapaan akrab masyarakat Tagulandang kepada Jacobus.
Lanjut Jacobus, diera pemerintahan Yes-To nanti dirinya merasa optimis harga pala akan stabil pada angka Rp 90-100 ribu per kilo, sedangkan harga fuli bisa kembali pada angka Rp. 120-130 ribu per kilo.
“Saya terlalu yakin, karena Ci Uto adalah pelaku dalam dunia tersebut. Bagaimana mungkin masyarakat akan berbicara kesejatraan petani pala, sementara pemimpin yang akan di pilihnya tidak paham soal komoditi pala,” ungkap Salmon.(alcri)