Saturday, April 27, 2024
HomeEkonomiAtasi Krisis Listrik, Salindeho Dorong Pembangunan Pabrik Ikan Terapung di Sitaro

Atasi Krisis Listrik, Salindeho Dorong Pembangunan Pabrik Ikan Terapung di Sitaro

BITUNG-Potensi sektor perikanan laut yang melimpah di kabupaten kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) sepertinya tak menuntut wajib melaksanakan pembangunan pabrik ikan maupun cool storage di Sitaro.


Namun, salah satu kebijakan sektor industri yang paling efektif dan efisen untuk menampung hasil perikanan di Sitaro adalah ketesediaan pabrik terapung.

“Pabrik terapung ini nantinya yang akan menampung seluruh hasil tangkapan nelayan di Sitaro untuk selanjutnya di distribusi ke sejumlah pabrik industri perikanan di kota Bitung. Ini masih lebih efektif ketimbang harus membangun pabrik ikan,” kata Pengusaha Muda Kota Bitung kelahiran Tampuna Siau, kabupaten Sitaro, Alfreds Salindeho, SE, MM.

Mantan Dirut salah satu pabrik ikan terkenal di kota Bitung ini mengatakan, pembangunan pabrik ikan di Sitaro harus ditunjang dengan ketersediaan listrik yang memadai dan sejumlah infrastruktur.

“Sementara kita di Siau masih terbentur dengan persoalan ketersediaan pasokan listrik. Dalam dunia bisnis perikanan pasokan listrik adalah variabel utama yang wajib tersedia,” ucap pria low profile yang keahlian tax accountingnya masih dipakai sejumlah perusahaan perikanan di kota Bitung.


Dirut Perumda Air Minum Duasudara Kota Bitung ini juga mengatakan, pabrik terapung di kabupaten Sitaro nantinya harus dapat menampung puluhan maupun ratusan ton hasil tangkapan ikan nelayan.

“Saya prihatin banyak saudara-saudara kita di Sitaro yang punya pajeko (sejenis kepala ikan kecil,red) tapi tak bisa berbuat apa-apa, karena kesulitan menjual ikan hasil tangkapan mereka,” urai jebolan SMEA Negeri Ulu Siau, yang juga mantan Rektor STIE Petra kota Bitung ini.


Lanjut Salindeho, laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sitaro tidak bisa hanya mengharapkan effect dari alokasi APBD kabupaten.

“Selain daya beli kita masih kurang, masih banyak saudara-saudara kita yang lebih memilih melakukan investasi di luar Sitaro ketimbang di daerah sendiri. Cash flow kita masih banyak mengalir ke luar Sitaro,” cetus Salindeho yang juga Owner STBM (Sekolah Tinggi Bisnis & Manajemen), salah satu kampus swasta bergengsi di kota Bitung ini saat bersua dengan media ini di kampus STBM akhir pekan lalu.(msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments