TONDANO-Masuknya nama Prof. Dr. Gideon Maru, SS.,M.Hum dan Prof. Dr. Donal Rattu, SS, M.Hum masing-masing sebagai wakil rektor bidang akademik dan wakil rektor bidang keuangan dan umum Universitas Negeri Manado (Unima) sempat menjadi pembicaraan hangat dikalangan civitas akademika Unima.
“Semestinya tak perlu dominan dari FBS. Unsur nepotisme sudah sangat kental,” kata alumni Pasca Sarjana Unima Yeheskiel Lairah, M.AP.
Menurut Lairah, terlalu kuatnya dominan lulusan FBS yang menempati jabatan wakil rektor di era kepemimpin Rektor Dr. Joseph Kambey ikut menciptakan opini publik bahwa, seakan-akan Unima saat ini miskin sumber daya.
“Pertayaannya saat ini adalah, apakah sudah tidak ada SDM lain dari fakultas lain di Unima seperti FISH, FIP, Fakultas Teknik, FMIPA, FKM maupun fakultas lain,” kata Lairah.
Mantan salah satu direktur di PD Pasar kota Manado ini mengatakan, rektor Unima saat ini harus mampu menjaga kepercayaan masyarakat Sulut maupun nasional terkait dengan kompetensi maupun kualitas Unima sebagai salah satu PTN di Sulut.
“Saya justru takut jika kepercayaan masyarakat terhadap Unima akan turun dan itu akan berdampak pada turunnya minat lulusan SMA maupun sederajat untuk melanjutkan studi di Unima,” ungkap Lairah.
Berbagai persoalan hukum yang dialami Unima saat ini apakah di Pengadilan Negeri Tondano maupun di Polda Sulut dipastikan akan berdampap pada kredibilitas Unima sebagai lembaga pendidikan di Sulut.
“Dunia kampus semestinya harus bebas dari unsur politik maupun masalah hukum. Bagaimana mungkin masyarakat akan percaya jika sana-sini masih dililit dengan persoalan hukum,” jelas Lairah, yang juga salah satu pimpinan LP3K Sulut ini.(msi)
