MANADO-Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Berty Sompie, M.Eng secara resmi ikut menerima kunjungan Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Mayjen. TNI. Muhammad Herindra dan Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Stevanus Komaling di Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Rabu, (12/3) kemarin.

Asrama milik Kemendiktisainstek yang pengelolaanya diserahkan kepada Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) tersebut dikunjungi langsung Kepala BIN bersama 2 orang Staf Khusus BIN, Kapolda Sulut Irjen Pol. Royke Langie dan Panglima Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Suhardi.

Pantauan politikanews.com di asrama yang terletak di desa Kalasey II, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa tersebut, kedatangan Kepala BIN dan Gubernur Sulut langsung disambut Rektor Unsrat Prof Sompie dan seluruh wakil rektor termasuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni Dr. Ralfie Pinasang, SH.,MH.

Dalam sambutannya dihadapan Kepala BIN, Prof Sompie mengatakan, keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden No 106 tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara.
“Asrama ini nantinya akan menampung mahasiswa dari berbagai suku di seluruh Indonesia diantaranya, Orang Asli Papua (OAP), Tiraha, Nias, Batak, Toraja, Jawa, Sangihe dan Minahasa,” kata Prof Sompie.

Lanjut Prof Sompie, selain mengakomodasi mahasiswa dari berbagai suku di Indonedia, AMN juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung diantaranya, terdapat 84 kamar putra, 84 kamar putri (total 168 kamar), 1 orang dokter, 1 orang perawat, 1 orang sekretaris, 12 orang pengasuh, 1 orang psikolog, 8 orang admin, 6 orang pertugas kebersihan dan 2 orang sopir.
“Total pegawai di Asrama Mahasiswa Nusantara yaitu 38 orang. Semua kita berdayakan untuk membantu dari berbagai aspek kebutuhan mahasiswa,” ungkap rektor.
Tak hanya itu, guna membantu kelancaran studi mahasiswa yang menetap di AMN, pihak pemerintah juga ikut menyiapkan sejumlah fasilitas diantaranya, biaya hidup sebesar Rp. 6 juta per triwulan, biaya buku Rp 1,5 juta per semester, biaya UKT dan tinggal di AMN selama 2 tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains & Tekonologi.
“Tujuan utama hadirnya AMN ini adalah, untuk mempersatukan mahasiswa dari berbagai suku bangsa di Indonesia meskipun berbeda budaya, RAS, agama maupun status sosial,” tambah Wakil Rektor III Unsrat Dr. Ralfie Pinasang, SH.,MH. yang ikut diberikan kepercayaan sebagai penanggung-jawab AMN. (msi)