MANADO-Pihak Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ikut membantah keras jika pihaknya dikaitkan dengan demo beberapa hari lalu yang dilakukan sejumlah orang di Kejagung RI yang mendesak pihak Kejagung untuk mengusut tuntas dugaan rekening ilegal sebesar Rp 47 millyar yang terjadi selang waktu tahun 2015-2024 lalu.
Status Khusus Rektor Unsrat Jantje Tengko, SH dalam keterangan persnya Senin, (3/2) kemarin mengatakan, pihaknya sama sekali tidak tahu-menahu soal demo yang dilakukan LSM di gedung bundar beberapa hari lalu.
“Saya perlu tegaskan kembali bahwa, demo salah satu LSM di Kejagung tersebut sama sekali tidak ada hubungan dengan Unsrat secara kelembagaan. Silahkah ditelusuri demo itu dari mana,” tegasTengko.
Mantan Notaris ternama di kota Manado ini juga menambahkan, semua pihak harus menghargai dan menghormati jika dugaan korupsi tersebut sudah dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Sulut di Manado beberapa waktu lalu, dan masih sementara berproses.
“Kalaupun ada yang menggiring opini negatif seperti itu, itu hanyalah niat dari sekelompok orang yang tidak mau melihat keberhasil Unsrat di era rektor Unsrat saat ini,” jelas Tengko.
Sebelumnya, ratusan orang ikut mendatangi kejagung di Jakarta untuk mendesak Kajagung memproses dugaan pembukaan rekening ileggal sebesar Rp 47 milyar yang terjadi selang waktu tahun 2015 sampai 2024.
Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan sejumlah tuntutan, para pendemo tersebut ikut meneriakan agar Kajagung serius untuk membongkar dugaan kasus yang melanda salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) terkenal di Sulawesi Utara tersebut.
Tak hanya membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan mereka, namun, para pendemo yang umumnya kalangan anak muda tersebut juga datang dengan menumpang sejumlah bus antar kota.(msi)
