Wednesday, November 5, 2025
HomeBerita UtamaSoal Belum Beroperasinya KM. Venesian dan KM. Marina Bay, KSOP Manado Dinilai...

Soal Belum Beroperasinya KM. Venesian dan KM. Marina Bay, KSOP Manado Dinilai ‘Tantang’ Kebijakan Presiden Prabowo Subianto

MANADO-Belum beroperasinya KM. Venesian dan KM. Marina Bay pasca peristiwa terbakarnya KM. Barcelona V Juni 2025 lalu ikut menuai sorotan tajam dari sejumlah masyarakat Nusa Utara di Sulut, termasuk masyarakat Nusa Utara yang menetap di Jakarta.


Koordinator Divisi Hukum DPP Partai Golongan Karya Siprus Tatali, SH kepada media ini mengatakan, kebijakan KSOP Manado untuk menangguhkan pelayaran KM. Venesian dan KM. Marina Bay selama berbulan-bulan, sama sejak ‘melawan’ kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto yang akhir-akhir ini benar-benar menyatakan kepeduliannya kepada pembangunan sektor transportasi di Indonesia.

“Kemarin saja Pak Presiden ikut memerintahan jajaranya untuk segera menambah armada kereta cepat ke Surabaya maupun Bayuwangi termasuk ke Kalimantan. Lho, kita di Manado justru sebalilknya, armadanya (Kapal, maksudnya) sudah ada tapi tidak difungsikan,” kata Tatali.


Salah satu Lawyer yang ikut mendampingi mantan Gubernur Papua Lukas Enembe (alm) ini juga mengatakan, jika ada hal-hal teknis yang harus dipenuhi oleh pihak perusahaan, maka sebaiknya ada koordinasi intens antara KSOP Manado dengan pihak perusahaan.

“KSOP Manado harus hadir sebagai pemerintah bukan sebagai Jaksa atau Penyidik. Mana yang kurang harus disampaikan ke perusahaan. Kasihan juga kapal ini berbulan-bulan tidak dioperasikan. Sangat tidak masuk akal jika ada hal teknis terkait dengan keselamatan pelayaran, lantas tidak dipenuhi oleh perusahaan,” ungkap Tatali, Lawyer yang sering mendampingi sejumlah klien saat berurusan di KPK RI.


Lanjut Tatali, meskipun dirinya sudah lama menetap di Jakarta, namun, dirinya merasa prihatin dengan kondisi pelayaran ke pulau-pulau di kawasan Nusa Utara jelang bulan Desember.

“Silahkan catat, Desember itu bukan hanya jumlah penumpang yang melonjak tapi juga barang. Semakin banyak armada ke Sitaro, Sangihe maupun Talaud tidak apa-apa. Kalau perlu setiap hari ada 4 kapal yang bolak-balik,” kata dia.


Sementara itu, Capt. Benaya Samri Yostavia, S.H., M.Mar, salah satu Kepala Seksi di KSOP Kelas III Manado saat dihubungi mengatakan, pihaknya masih menunggu proses pemenuhan atas temuan-temuan ketidak-sesuaian baik yang minor maupun yang mayor.

“Kami belum bisa memastikan kapal-kapal itu beroperasi kembali, tergantung percepatan yang dilakukan pemiliknya,” jelas Benaya saat dihubungi via whats up beberapa hari lalu.(msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments