TAHUNA-Road show politik yang dilakukan Penjabat Bupati Sangihe dr. Rini Tamuntuan 2 bulan terakhir di lingkungan Pemkab Sitaro bahkan turun langsung menemui masyarakat di kampung-kampung rupanya ikut memperbaiki elektabilitas RST yang sebelumnya dinilai masih terpuruk.
RST dimata masyarakat Sangihe ternyata merupakan sosok pemimpin yang rendah hati dan tidak pilih-pilih dalam memberikan pelayanan publik.
“Jarang mendapatkan pemimpin perempuan di Sangihe yang setiap kali ketemu dengan masyarakat khususnya perempuan selalu memberikan cipika (Cium Pipi Kanan,red) atau Cipiki (Cium Pipi Kiri,red). Ini contoh yang perlu dilestarikan,” kata Lexi Gahgana, tokoh masyarakat Kampung Batunderang, kecamatan Manganitu Selatan.
Menurut Gahgana, RST tidak hanya dikenal sebagai pemimpin rendah hati, namun, RST juga merupakan sosok pemimpin perempuan yang tidak pernah takut dengan cuaca maupun medan pelayanan di Sangihe.
“Setahu saya laut bergelora atau tidak, RST tak pernah putus memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk saudara-saudara saya di Marore. Kalau boleh dikata langkah pemimpin perempuan seperti RST,” cetus Lexi.
Mudah-mudahan lanjut Lexi, elektabilitas RST terus akan membaik meskipun masa jabatan RST sebagai Penjabat bupati Sangihe akan berakhir 14 Mei 2024 mendatang.
“Kalau kondisi ini mampu dipertahankan hingga November 2024 mendatang, maka potensi RST menang pilkada sangat besar,” tutur Lexi, yang juga salah satu tokoh agama di kampung tersebut.
Sisah waktu 6 bulan tanpa menyandang status di Sangihe kata Lexi menjadi sebuah tantangan berat bagi RST untuk bisa menaikan elektabilitas.
“Potensi RST menang pilkada di Sangihe juga tergantung sepak terjang dari Penjabat bupati yang nantinya akan menggantikan RST. Sepak terjang Pj bupati akan sangat menentukan nasib RST di Sangihe,” katanya.(msi)
