SIAU-Momentum perayaan HUT RI ke 79 di tahun 2024, tidak hanya menjadi momentum penghayatan atas sejerah panjang para Pahlawan yang telah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Namun, momentum HUT RI ke 79 tahun ini diharapkan juga akan menjadi perenungan bagi seluruh masyarakat di kabupaten kepulauan Sitaro atas perjuangan panjang Panitia Pemekaran Kab. Kepl. Sitaro melalui Tim 17 Panitia Pemekaran kabupaten Sitaro.
“Tanpa mereka (Panitia Pemekaran kabupaten/Tim 17, tidak mungkin daerah ini akan menjadi daerah otonom,” kata Liem Hong Eng.
Perempuan jebolan D III Akuntansi STIE Mahardhika Surabaya, Jatim ini mengatakan, tidak mudah untuk merumuskan pembentukan daerah otonom di saat itu, apalagi masih terdapat pro-kontra terkait pemekaran daerah di masyarakat saat itu, termasuk belum iklasnya kabupaten SaTal (Kini, Sangihe) untuk melepas Sitaro menjadi daerah otonom.
“Butuh pengorbanan tenaga, waktu, dana, bahkan nyawa sekalipun jadi taruhan,” ungkap Ci Uto, perempuan alumni SMA Negeri 1 Ulu Siau ini.
Untuk itu, pemerintah kedepan perlu memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Panitia Pemekaran kabupaten Sitaro/Tim 17 melalui diskusi atau seminar bersama terkait dengan rencana strategi pembagunan kabupaten kepulauan Sitaro kedepan.
“Masukan dan saran dari para pejuang pemekaran perlu dipikirkan. Karena bagi saya, daerah ini harus dibangun bersama-sama dengan melibatkan seluruh potensi SDM di Sitaro termasuk Tim 17,” jelas kakak kandung anggota DPRD Sitaro Johana Liem, SE ini.
Potensi masyarakat yang dimaksudkan Ci Uto diantaranya, anggota DPRD Sitaro, Tim 17 Panitia Pemekaran Sitaro, akademik, praktisi, pengusaha, keterwakilan nelayan, keterwakilan petani, Guru, mahasiswa maupun tokoh agama yang menetap di kabupaten kepulauan Sitaro.
“Kalau memang suka maju kedepan, kita juga harus terbuka dengan masukan dan saran yang disampaikan masyarakat,” ujar Ci Uto, politisi Perindo Sitaro yang namanya telah direkomendasi DPP Perindo untuk bertarung di pilkada Sitaro 27 November 2024 mendatang.(msi)
