SIAU-Penjabat Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Ir. Joi Oroh, M.Si terus mengingatkan warganya untuk tetap memperhatikan cuaca yang sering berubah-ubah saat melakukan pelayaran ataupun penangkapan ikan di perairan Sitaro dan sekitarnya.
Menurut Oroh, rekomendasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, sebaiknya menjadi acuan bagi nelayan dan masyarakat umum lainnya saat akan melaut atau melakukan pelayaran.
Hal ini disampaikan Oroh pasca peristiwa hilangnya Kapal LCT Bora V di perairan Tagulandang, Sulawesi Utara pada Senin, (21/01) lalu. Kapal yang membawah 16 orang penumpang serta Generator milik PLN Tagulanfang dan sejumlah kendaraan roda empat tersebut diduga dihantam ombak tinggi di seputaran perairan Biaro dan Tagulandang.
Pemkab Sitaro sendiri sampai saat ini intens melakukan koordinasi dengan Basarnas Kota Manado tentang keselamatan penumpang dan dimana posisi kapal tersebut berada.
“Saya setiap saat intens melakukan koordinasi dengan Basarnas Kota Manado. Dan, bersyukur saat ini Basarnas temah menemukan posisi LCT Bora V. Info terakhir, titik kapal berada di perairan Atambuah Maluku,” tutur Oroh yang juga Kepala Bapelitbang Provinsi Sulawesi Utara ini.
Untuk membantu upaya evakuasi dan keselataman penumpang, pemkab Sitaro sendiri sejak Senin (21/01) lalu telah menderikan posko di Tagulandang. Sejumlah dinas teknis seperti dinas kesehatan, BPBD serta instansi terkait lainnya, ikut diterjunkan ke lapangan.
“Semenjak peristiwa LCT Bora V hilang kontak, saya langsung menerjunkan sejumlah perawat, dokter termasuk tenaga teknis ke Tagulandang,” jelas Oroh menutup pembicaraan.(msi)
