Sunday, November 3, 2024
HomeBerita UtamaDerita Pengungsi Ruang di Manado & Bitung, Menagih Hak Berunjung 'Dizalimi' Pemerintah...

Derita Pengungsi Ruang di Manado & Bitung, Menagih Hak Berunjung ‘Dizalimi’ Pemerintah Daerah

MANADO-Meskipun bantuan Pemerintah, Lembaga maupun pihak swasta terus mengalir ke korban letusan gunung Ruang di Tagulandang, namun, suasana berbeda justru ikut dialami oleh para pengungsi ruang yang sejak hari kedua pasca letusan Ruang langsung bertolak ke Manado.


Mereka justru ikut mengalami perlakuan yang tidak sama dengan pengungsi ruang yang menetap di Tagulandang.

“Info yang kami terima dari Pemkab Sitaro bahwa, kami tidak akan didatakan sebagai penerima bantuan karena sedang berada di luar Tagulandang. Ini tidak adil dan diskriminatif,” teriak Butje Mulalinda, warga Tagulandang yang mengungsi di salah satu keluaganya di Kelurahan Paniki, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.


Menurut Butje, pelarian mereka ke Manado 2 hari pasca letusan gunung Ruang lebih disebabkan faktor ketakutan, kecemasan dan psikologis saat itu.

“Kalau memang perlakuannya seperti ini, jujur kami kecewa dengan Pemkab Sitaro. Mana keadilan untuk kami yang mengungsi jauh dari Tagulandang,” tutur Butje, pria paruh baya yang menekuni pekerjaan sebagai penjual buah salak di pelabuhan Tagulandang ini.

Semestinya dalam kondisi saat ini kata Mulalinda, Pemkab Sitaro bijaksana dan profesional dalam mengatur distribusi bantuan bencana.

“Bantuan bencana memang banyak mengalir ke Tagulandang, tapi justru hanya menumpuk di orang-orang tertentu. Kami minta aparat kepolisian untuk turun tangan. Banyak aparat kampung justru memanfaatkan bantuan-bantuan tersebut untuk kepentingan tertentu,” katanya.

Sayangnya, Penjabat Bupati Sitaro Ir. Joi Oroh, M.Si belum berhasil dimintai keteranganya. Dihubungi melalui nomor hand phonenya namun dalam kedaan tidak aktif.(msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments