Tuesday, May 21, 2024
HomePendidikanWow, LPPM Unima Siapkan 2 Milyar untuk Program Pengabdian Pasca Letusan Gunung...

Wow, LPPM Unima Siapkan 2 Milyar untuk Program Pengabdian Pasca Letusan Gunung Ruang ? Ini Syaratnya…

TONDANO-Wow, terobosan luar biasa ikut dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Manado (Unima) pasca bencana alam letusan Gung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.


Tidak hanya sebatas menggalang donasi dari jajaran Pimpinan, Staf maupun THL di lingkungan Unima. Namun, Unima melalui LPPM konon ikut menyiapkan dana sebesar Rp 2 milyar untuk kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Revitalisasi Pasva Bencana Alam. “Kita siapkan anggaran pengabdian khusus di Sitaro sebesar Rp 2 milyar,” kata Ketua LPPM Unima Dr. Armstrong F. Sompotan, SSi, MSi.

Menurut Amstrong, kebijakan berbasis kemanusian ini sebagai bentuk kepedulian Unima dibawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd terhadap saudara-saudara di Tagulandang pasca bencana alam letusan Gunung Api Ruang beberapa waktu lalu. “Ini inisiatif langsung dari rektor Unima Prof. Deitje A Katuuk sebegai bentuk kepedulian Unima terhadap korban bencana Gunung Ruang,” Ungkap Amstrong.

“Tema pengabdian yang diutamakan adalah kebencanaan, seperti mitigasi bencana, peduli bencana, revitalisasi pasca bencana, pendidikan bencana, dan lain-lain sesuai bidang keilmuan,” jelas Amstrong.


Program pengabdian ini lanjut Amstrong merupakan upaya nyata kami untuk turut serta dalam pemulihan dan pembangunan kembali daerah terdampak bencana erupsi Gunung Ruang.

“Kami mengundang para akademisi atau dosen yang siap berpartisipasi dalam proposal penelitian ini,” ajak Pimpinan Unima termuda ini.


Dirinya juga mengatakan, penulisan proposal mengikuti ketentuan Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2024 dengan beberapa ketentuan sebagai berikut, jadwal pemasukan proposal pengabdian dilaksanakan mulai 30 April hingga 6 Mei 2024.
Selanjutnya, proposal pengabdian dimasukan pengusul di Kantor LPPM berupa hardcopy proposal dengan lembar pengesahan sudah ditandatangani dekan sebanyak dua rangkap dan softcopy proposal (dalam file pdf).


Dengan syarat pengusul yaitu, jabatan fungsional minimal assisten ahli, sudah memasukan laporan akhir dan luaran pengabdian kepada masyarakat tahun 2023. Kegiatan pengabdian melibatkan mahasiswa minimal dua orang. Sedangkan pelaksanaan kegiatan pengabdian mulai 14 Mei sampai 15 Juli 2024.


Doktor sains kebumian ini menjelaskan, program pengabdian tersebut akan melibatkan para ahli, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dari Unima untuk membantu pemulihan daerah terdampak.


“Program ini tidak hanya akan fokus pada penanganan darurat, tetapi juga akan meliputi upaya pemulihan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat setempat,” tuturnya. “Ibu rektor Unima sendiri yang nantinya akan turun membawa bantuan serta memonitoring kegiatan KKN dari mahasiswa Unima. Kita jadwalkan pertengahan Mei 2024 ini sudah di Tagulandang,” katanya.


Dengan dilaksanakannya program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Ruang.

“Kami juga berharap program ini dapat menjadi contoh kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam,” tuturnya.


Ditambahkannya, kiranya para dosen dapat aktif berpartisipasi dalam program pengabdian ini. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, diharapkan para dosen dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya pemulihan dan pembangunan kembali daerah terdampak bencana erupsi Gunung Ruang. (msi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments