MANADO-Universitas Negeri Manado (Unima) terus menjadi pusat perhatian sejumlah PTN di Indonesia termasuk jajaran Kemenristek Dikti. Salah satu keberhasilan Unima diera kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Deitje A Katuuk tak hanya sebatas sukses melakukan alih status hukum dari Satker ke PTN BLU.
Namun, Unima ternyatasukses melakukan perencanaan kerja meskipun tingkat kebutuhan yang semakin kompleks dan beragam. Koordinator Perencanaan Universitas Negeri Manado (Unima), Susan Kalengkongan, ST., MAP kepada wartawan mengatakan, pentingnya pendekatan bottom-up dalam perencanaan anggaran. Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja pimpinan (Rakerpim), di Hotel Four Points by Sheraton Manado, Sabtu (29/6/2024) akhir pekan lalu.
Menurutnya, anggaran yang berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU) dan diusulkan oleh unit kerja terbawah dapat memastikan pengalokasian dana yang tepat sasaran dan efisien.
Dalam konteks ini, Susan menekankan bahwa pendekatan bottom-up memungkinkan setiap unit kerja untuk turut serta dalam merumuskan anggaran mereka berdasarkan kebutuhan riil yang mereka hadapi.
“Hal ini berpotensi untuk meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas penggunaan anggaran, seiring dengan terwujudnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam proses perencanaan,” tutur Susan.
Dengan demikian, tambah Kalengkongan, Unima memperkuat komitmennya untuk mengadopsi pendekatan yang inklusif dan responsif terhadap dinamika internal organisasi.
“Langkah ini diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan dalam pencapaian tujuan strategis universitas serta peningkatan kualitas layanan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa termasuk didalamnya penganggaran yang dapat terserap maksimal,” ungkap Susan.(msi)