MANADO-Ketua Forum Nelayan LOS (Fornell) Joni Manope ikut mengingatkan warga di kabupaten kepulauan Sitaro untuk tidak terjebak pada sosok calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang ditunggangi oleh kepentingan para cukong atau pemilik modal.
Bagi Manope, pilkada adalah sebuah pesta demokrasi yang bertujuan untuk memilih pemimpin daerah yang memiliki integritas, kualitas, kapabilitas, serta profesional dalam pembangunan di sebuah daerah termasuk kabupaten Sitaro.
“Kalau seoarang kandidat harus mengeluarkan biaya politik yang jumlahnya mencapai puluhan milyar. Pertanyaanya adalah, dari mana dia harus mengembalikan cost politik yang besar tersebut,” tegas Manope.
Ketua Rukun Balehumara Tagulandang, Sitaro ini juga menegaskan, terkait gaji, insentif, tunjangan serta fasilitas lainnya dari kepala daerah maupun wakil kepala daerah, sudah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan. Itu jelas aturan mainnya,” ujar Manope.
Banyak kepala daerah yantg tersandung dengan kasus korupsi di Kejaksaan maupun OTT KPK lanjut Manope, lebih disebabkan pada upaya untuk mengembalikan cost politik yang dikeluarkan saat pilkada.
“Yang lebih gila lagi, jika komoditas unggulan kita di Sitaro seperti Pala, akan menjadi jaminan politik kelompok tertentu. Ini bahaya kalau seperti ini,” katanya.
Money politik (politik uang,red) memang menurut Manope tidak bisa dihindari saat pilkada maupun pemilu. Namun, uang bukanlah segala-galanya dalam mencari pemimpin Sitaro yang berkualitas dan memiliki integritas.
“Potensi di Sitaro itu sangat besar. Tapi, saya percaya masyarakat juga akan melihat kualitas pemimpin yang dipilihnya,” ucap Manope.(pol)
