MANADO-Potensi PDIP Sitaro akan terbelah menjadu kubu-kubu sangat besar jika DPP PDIP akan merekomendasi calon bupati dan calon wakil bupati yang tidak mengikuti mekanisme partai dalam pilkada Sitaro 27 November 2024 mendatang.
Kerawanan politik itu juga akan muncul jika DPP PDIP akan merekomendasi kader partai lain untuk maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Sitaro yang berlabuh di PDIP.
“PDIP Sitaro itu banjir kader. Seandaianya Liem Hong Eng alias Ci Uto yang ditetapkan oleh DPP, saya pesimis apakah PDIP Sitaro akan bulat mendukungnya nanti di pilkada atau tidak,” ujar Pengamat Politik dan Kemasyarakatan Yehezkiel Lairah, S.Sos.,MAP.
Menurut Lairah, tantangan Ci Uto untuk maju dari PDIP adalah, ketika muncul penolakan besar-besaran yang akan dilakukan kader partai di tingkat akar rumput.
“Semua kembali kepada kader partai. Yang tahu persis kekuatan partai itu adalah pengurus ranting, PAC sampai DPC bukan DPP di Jakarta,” ujar Lairah.
Lanjut Lairah, hubungan emosional 15 tahun kader PDIP dengan keluarga Supit-Sasingen terlalu kuat dan tidak bisa dipatahkan oleh orang lain, meskipun jaminan logistik yang ditawarkan penantang jauh lebih besar.
“Melihat kondisi ini, maka saya yakin Pak Olly Dondokambey akan hati-hati dalam menetapkan calon bupati dan wakil bupati nanti,’ cetus Lairah.
Sebelumnya, Bendahara DPC PDIP Sitaro Jon Janis, SH saat dihubungi mengatakan, pertemuan yang dilakukan antara Liem Hong Eng dengan Ketua PDIP Sulut Olly Dondokambey adalah merupakan hal biasa dan bukan sesuatu hal yang luar biasa.
“Siapa saja bebas ketemu dengan pak Olly, karena beliau itu ramah dengan orang lain,” tutur Janis yang juga Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sitaro.(pol)
